SISTEM POLITIK DALAM SEJARAH PERKEMBANGAN DI JAWA
Makalah
Di susun guna memenuhi tugas
Mapel : Islam Dan Kebuayaan
Jawa
Dosen pengampu : bpk Rupi’i .Mag
Di susun oleh :
Muhajirin (112311040)
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
I.
PENDAHULUAN
Kehidupan masyarakat jawa di pengaruhi oleh berbagai macam factor kadaan
yang membawa mereka kedalam permasalahn-permasalahan yang berbau permusuhan.
Perlawanan , pertentangan dan di pengaruhinya mereka dengan masunya berbagai
agama ke pulau jawa sehingga mereka harus memilih di antara agama-agama
tersebut dan yang akhirnya mayritas mereka memilih agama islam sebagai agama
yang mereka anut sampai sekarang ini, bahkan politikpun di mulai dengan
pergerakan agama islam yaitu dengan munculna gerakan-gerakan parati islam
hingga sekarang ini.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
System
Politik Dalam Perjalanan Sejarah Poltik Di Jawa
B.
Perkembangan
Kerajaan-Kerajaan Islam Di Jawa
III.
PEMBAHASAN
A.
System
Politik Dalam Perjalanan System Politik Di Jawa[1]
Menurut legge
agama islam menjadi menarik bagi kota-kota pesisir dari dua segi. Di situ pihak
sebagai lambang perlawanan sebagai majapahit, di lain pihak. Karena agama islam
merupakan alternative dari keseluruhan pandangan dunia hindu.islam membawa
manusia berhadapan muka dengan Allah tanpa adanya imamat atau ritual yang
ruet.islam mempunyai satu ajaran kesamaan yang sangat ampuh untuk mencairkan
tatanan hirarkis masyarakat majapahit.
Pada
tahun 1526 Batam, Jawa barat,memeluk agama Islam dan berkembang menjadi Negara
yang kuat. Pada waktu yang sama demak,Jawa Tengah yang pada tahun 1511 telah
menjadi kesultanan, menjadi kekuasaan utama pesisir Utara Jawa. Di hadapkan
dengan pilihan antara kaum Portugis dan agama Kristiani, atau Demak dan Agama
Islam, pangeran-pangeran Hindu Pedalaman jawa memilih yang kedua.
Dengan
di terima agama islam, kraton-kraton di pedalaman Jawa sekali lagi lebih unggul
terhadap kesultanan-kesultanan di pesisir Utara. pada akhir abad ke XIV
senapati dari mataram berhasil memperluas pengaruhnya sampai ke Kediri.
Beberapa tahun kemudian demak di taklukan agung cucu senopati, menghancurkan
kota-kota perdagangan pesisir Utara dan menaklukan Kepulauan Jawa, kecuali
Batam dan Blambangan di ujung utara pulau Jawa. Penghancuran kota-kota
perdagangan si pulau jawa Utara oleh Mataram mempercepat kematian perdagangan-perdagangan
Jawa antar pulau yang bagaimanapun juga sudah sangat terdesak Oleh Oost Indische
Compagnie. Jawa Tengah dengan mentalitas Politiknya yang terarah kedalam
kembali menjadi pusat kehidupan politik,budaya,dan Ekonomi Jawa.
Selama
150 tahun berikutnya kekuasaan mataram terus menyusut. Perselisihan seksesi
memecahbelahkan kerajaan, mengakibatkan Kraton beberapa kali pindah dan hampir
tak terasa memawa Oost Indische Compagnie belanda yang sejak tahun
1619 bermukim di Jakarta keposisi yang
semakin besar karena bantuannya slalu di minta oleh pangeran-pangeran yang
berkelahi. Lama-kelamaan belanda mengambil alih mengambil ali hampir seluru
Jawa timur dari kerajaan Mataram.mataram hanya memiliki kekuasaan yang terbatas
dalam satu wilayah yang luasnya kurang lebih 10.000 kilometer persegi hanya pemerintahan
hamengkubuwono IX di Yogyakarta yang masih mempunyai arti politik.Sebagai
penghargaan atas perang Kemerdekaan. beliau di angkat sebagai Kepala daerah dan
Wakilnya Paku Alam. Pada waktu itu hampr seluruh pulau jawa beragama islam
tetapi dengan intensitas yang berbeda. Pusat islam yang paling sadar adalah
kota-kota pesisir utara. Terdapat kampong-kampung santri. Walaupun kraton resmi
memeluk Agama islam tetapi dalam tradisi Hindu-Jawa lebih menonjol.
Pada akhir abad
XIX situasi itu mulai berubah. Sementara itu, tanah jawa seluruhnya di kuasai
oleh Belanda.sejak permulaan Cuturstelsel Rakyat di desa semakin tertekan secara ekonomis karena
belanda dalam rangka politik Indirect
menyerahkan pelaksanaan penarikan upeti kepada elit-elit priyayi dalam negri,
elit itu dalam pandangan masyarakat di hubungkan dengan penjajah .juga lurah,
kepala desa, semakin menjadi pemerintah
colonial terhadap wrga desa.barangkali identifikasi elite-elite pribumi dengan
kekuasaan penjajah menjadi salah satu alasan mengapa pengaru-pengaruh
kiyai-kiyai an ulam’ sejak semula musuh kaum penjajah yang paling tak
terdamaikan. Di lain pihak, hubungan yang semakin besar dengan Negara-negara
Timur Tengah,terutama sesudah pembukaan terusan Suez yang mengakibatkan
suatu gerakan pembaharuan dalam agam Islam indnesia sendiri.kemurnian Gama
islam semakin di ragukan. Mistik Jawa yang memang heterodoks tetapi
memandangdiri sebagai ungkapan keagamaan Islam lagi.dengan sendirinya
polarisasi antara aliran kebudayaan santri dan yang tetap berpegang pada aliran
jawa semakin terasa.maka kaum priyayi
dan rakyat jawa semakin menyadari ke khasan kejawaan dan mulai menghidupkan
budaya masa lampau sampai saat ini hanya menajdi ungkapan dua sikap yang memang
berbeda.
Tedensi itu
masih diperkut oleh gerakan kebangitan nasional pada abad XX. Organisasi
nasional yang masih belum bersifat politik, Budi Utomo , dari Tahun 1908
bertujuan memajukan cita-cita kebuayaan jawa. Pada tahun 1913 di bentuk
pengelompokan plitik pertama denagan nama Sarekat Islam. Dalam waktu sepuluh
tahun dalam kelompok SI terjadi konfrontasi antar yang berpedoman agama Islam
dengan komunis. Dan shirnya fahm komunis memisahkan diri. Sejak itu politik Indonesia
berkembang menurut garis islam dan abangan.sesudah kemerdekaan, polarisasi itu
berapa kali mengakibatkan kkrisis-krsi yang berat. Sejak semuala muncul
system-sistem islam radikal yang menolak Indonesia yang baru lahir sebagai kafir. Pada tahun 1950 kelompok
itu bawah pimpinan Kartosuwiryo, orang
asal jawa timur memulai pemberontakan di
bawah bendera Darul Islam di Jawa Barat yang meluas ke Aceh dan Sulawesi
Selatan. Betapa mendalam perbedaan antara kelompok-kelompok yang berpedoman
jawa dan berpedoman islam dalam masyararakat jawa dapat dia amati oleh Clifford
Geetrz dan Robert jay pada waktu meraka mengadakan penelitian di jawa timur
pada permulaan tahun lima puluhan. Jay menceritakan bagaimana mereka dalam des
ataman sari tempat dia tinggal, dua dukuh di sebela barat laut beraliran islam
ortodoks dan timur dan selatan berakliran jawa. Padahal dukuh ini masih satu
kompleks perumahan sebesar dua kali satu kilometer. Hubungan antara dua desa
itu sangat jelek sehingga penduduk desa yang bergaul dengan rekan-ekan kedua
belah pihak dan orang-oran yang ingin perggi ke kota lebih baik melewati jalan
yang jauh daripada melewati jalan dukuh terssebut. Dua puluh tahun yang lalu
koentjaraningrat menulis tentang adanya dua subkultu dengan pandangan dunia
,nilai-nilai dan orientasi-orientasi yang berlawanan didalam keseluruhan
kebudayaan jawa.
B.
Pekembanagan kerajaan-kerajaan di jawa
Kerajaan-kerajaan
di jwa antara lain sbagai berikut:
1.
Kerajaan
demak
Simuh[2]
menjelaskan proses masuknya islam di jawa pada zama demak sebagai berikut:
Penyebaran
agama islam di jawa harus berhadapan dengan dua jenis lingkungan budaya istana
(majapahit ) yang telah menjadi canggih dengan mengolah unsure-unsur
hinduisme,dari pengalaman sejaarah di jawa islam sulit menembus lingkungan
budaya jawa pada lingkungan istana yang telah canggih dan halus itu, bahkan
raja majapahit menolak ajaran islam pada waktu itu,sehingga sulit agama isla
sulit masuk pada ingkungan istana.oleh karena itu para penyebar agama pada
waktu itu lebih mengfokuskan pada masyarakat pedesaan yang bisa menerima secara
penuh ajaran islam sebagai peningkatan budaya intelektual mereka maka
masyarakat pesisir sangat menghormati para kiyai bahkan kyai ini di pandang
sebagai wali karena ilmu laduniyahnya
maka guru-guru tarekat dan guru-guru pesantren ini di sebut sebagairaja-raja local
bahkan diantaranya menjelma menjadi kesultanan yakni demak, Surabaya dan lain
sebagainya.
Dengan
mengalirnya kitab yang berabahasa arab maka berdirilah pondok-pondok pesantren
yang masih ada hingga dewasa ini. Jika di perhatikan penyebaran islam didemak
ini berhadapan dengan etentitas budaya antara lain, lingkungan masyarakatawam
masih kental denagan ajaran animisme dan dinamisme dan juga di lingkungan
kerajaaanyang masih menganut agama hindu dan budha[3].
Kehidupan Politik Lokasi kerajaan Demak yang strategis untuk perdagangan
nasional, karena menghubungkan perdagangan antara Indonesia bagian Barat dengan
Indonesia bagian Timur, serta keadaan Majapahit yang sudah hancur, maka Demak
berkembang sebagai kerajaan besar di pulau Jawa, dengan rajanya yang pertama yaitu
Raden Patah. Ia bergelar Sultan AlamAkbar al-Fatah (1500 ? 1518).Pada masa
pemerintahannya Demak memiliki peranan yang penting dalam rangka penyebaran
agama Islam khususnya di pulau Jawa, karena Demak berhasil menggantikan peranan
Malaka, setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis 1511.Kehadiran Portugis di
Malaka merupakan ancaman bagi Demak di pulau Jawa. Untuk mengatasi keadaan
tersebut maka pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di
Malaka, yang dipimpin oleh Adipati Unus atau terkenal dengan sebutan Pangeran
Sabrang Lor.Serangan Demak terhadap Portugis walaupun mengalami kegagalan namun
Demak tetap berusaha membendung masuknya Portugis ke pulau Jawa. Pada masa
pemerintahan Adipati Unus (1518 ? 1521), Demak melakukan blokade pengiriman
beras ke Malaka sehingga Portugis kekurangan makanan.Puncak kebesaran Demak
terjadi pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (1521 ? 1546), karena pada masa
pemerintahannya Demak memiliki daerah kekuasaan yang luas dari Jawa Barat
sampai Jawa Timur.
2.
Kerajaan
pajang
adalah sebuah kerajaan
yang berpusat di Jawa Tengah sebagai kelanjutan KesultananDemak. Kompleks
keraton, yang sekarang tinggal batas-batas fondasinya saja, berada diperbatasan
Kelurahan Pajang, Kota Surakarta dan Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo
menurut naskah
babad , Andayaningrat gugur di tangan Sunan Ngudung saat terjadinya
perangantara Majapahit dan Demak. Ia kemudian digantikan oleh putranya, yang
bernama Raden KeboKenanga, bergelar Ki Ageng Pengging. Sejak saat itu Pengging
menjadi daerah bawahan KesultananDemak.Beberapa tahun kemudian Ki Ageng
Pengging dihukum mati karena dituduh hendak memberontakterhadap Demak. Putranya
yang bergelarJaka Tingkir setelah dewasa justru mengabdi ke Demak.Prestasi Jaka
Tingkir yang cemerlang dalam ketentaraan membuat ia diangkat sebagai menantu
SultanTrenggana, dan menjadi bupati Pajang bergelar Hadiwijaya. Wilayah Pajang
saat itu meliputi daerahPengging (sekarang kira-kira mencakup Boyolali dan
Klaten), Tingkir (daerah Salatiga), Butuh, dansekitarnya[4].
Perkembangan
kerajaan pajang memang tidak bisa di pisahkan dari kerajaan demak namun agak
sulit untuk mengdentifikasi secara mandiri perperiode kerajaan.walaupun banyak
informasi-informaasi yang tidak tegas dalam dalam menunujukan masalah tersebut.
Satu karya sastra yang bayak di anggap berasal dari zaman ini adalah seratnitisruti
.poerbatjaraka memasukan serat ini kedalam kepustakaan jawa zama islam.dia
memang tidak membagi antara demak dan pajang.
Sebenarnya
ada satu hal yang menarik pada periode pajang ini yaitu bahwa kerajaan
merupakan peralihan awal dari kerrajaan demak yang di pesisir dan bercorak
pesisiran kepada daerah pedalaman yang bercorak pedalaman.
Kita
nitisruti merupakan karya
peninggalan pajang kitab ini berisi ajaran baik dan buruk.
3.
Kerajaan
Mataram
Kerajaan
mataram secara umum berkuasa sejak 1575 sampai sekarang, dengan berbagai
perkembanganya. Dengan demikian tlah berkuasa empat abad lebih perkembangan
yang cukup mencolok adalah paska perjanjian Gianti dimana kerajaan mataram
terbelah menjadi dua, yaitu kasunan Surakarta dan Kesltanan Surakarta dengan
gelar spesifiknya pakubuana dan kraton
mangkubuana dengan gelar khusus Mangubuana.kesultanan Yogyakarta juga terbelah
menjadi dua yakni kesultanan dengan gelar hamengkubuana dan pakubuana.
Kerajaan
mataram hampir seluruh masanya selalu
mendapat pengaruh politik VOC.pengaruh
asing terhadap kerajaan di jawa hal ini terjadi karena VOC telah membantu
mataam dalam menumpas pemberontakan yang di lakukan oleh Trunajaya.atas jasa
VOC maka rajamataram memberikan kemudahan kepada belanda yaitu memangun benteng di sekitar kerajaan.
Mataram sangat percaya kepada belanda justru malah belanda menjadi musuh dalam
selimut[5]
.
Pengaruh
VOC sangat terliht yaitu denagan penurunan tahta raja yang semula derajat raja
dan sunan sejajar dengan raja belanda di turunkan menjadi bawahan yang harus
taat kepada belanda.
Selain
itu belanda juga mengurangi wilayahpenghasilan mataram sehingga kemakmuran raja
berkurang dan rakyat menderita. Perlu di ketahui bahwa walaupun pada masa awal
mataram sudah terjadi integrasian antara kebudayaan jawa dan islam, namun islam masih menjadi agama resmi mataram. Kondisi
tersebut di anggap cermat oleh parapujangga istana.pada masa ini islam masih
menentukan perjalanan sejarah jawa,symbol-simbol islam masih melekat pada budaya kraton,dari gelar raja
sampai tata kota kerajaan dan tradisi. Maka tidak salah apabila dalam karya
sastra muncul berbagai upaya islamisasi.
Bnyak
pengarang di masa itu antara lain,sastra Gending karya sultan Agung ia merupakan raja yang patuh dan taat
kepada hokum islam. Karya itu berisi
pentingnya kedua ajaran berjalan seiring.sultan Agung juga yang merubah
kalender jawa.sebelum itu kalender saka (kalender dari kebudayaan hindu) masih
di pakai dalam lingkungan kraton. Kini dig anti dengan kalender komariyah
dengan bulan-bulan islam tetapi masih menggunakan perhitungan tahun masih menggunakan
perhitungan jawa.
Karya
yang cermanan jawanya masih kental dan nuansa islamnya juga masih kental yaitu
karya pakubuana IV (1788-1820) yang mengarang serat wulang reh serat ini menekankan pentingnya pembedaan
status social misalnya agung dan asor.
Dan lain sebagainya.
IV.
KESIMPULAN
Politik islam
di jawa sangat terlihat sekali dengan adanya perjalanan sejarah yang terlihat dengan
masuknya agama-agama yang dikombinasikan dengan kebudayaan jawa. masuknya agama ke dalam kerajaan-kerajaan yang
ada di Jawa dan di pengaruhinya oleh colonial
belanda yang memanfaatkan kesempatan itu untuk meluaskan wilayah jajahannya.
dengan berpura-pura baik kepada sebagian sultan-sultan terutama pada masa
kerajaan Mataram yang pada masa itu kerajaan di bagi menjadi beberapa bagian.
Kerajaan yang di pulau jawa antara lain kerajaan Demak,kerajaan Pajang dan
kerajaan Mataram. dan timbulnya Partai politik yang pertama adalah Partai
politik islam yaitu Sarekat islam. Yang hingga sekarang ini berkembang masih
berkembang di Indonesia.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah
yang dapat pemakalah susun , tentunya makalah ini mash jauh dari kesempurnaan.
maka dari itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran untuk membangun
dan memperbaiki makalah ini. Penulis juga meminta maaf apabila ada penulisan
dan ulasan yang salah atau kurang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amien
DAFTAR PUSTAKA
Drs.H. Amin Darori,MA. 2000. Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta
. Gema Media.
Anasom dkk, 2004. membangun Negara bermoral. Semarang . PT
pustaka Rizki putra.
http://id.scribd.com/doc/39880459/Kesultanan-Pajang
[1]
Drs.H.Darori Amin,MA.Islam dan Kebudayaan Jawa.Gema Media.Yogyakarta,2000. Hlm
204-213
[2]
Simuh”intraksi ilam dan budaya jawa”dalam dawaruci.
[3]
Anasom dkk,membangun Negara bermoral.PT pustaka Rizki putra. Semarang.2004.hal
18-19
[4] http://id.scribd.com/doc/39880459/Kesultanan-Pajang 28 apr 12 jam 21:30
[5] Ibid
hlm. 20